KlikBangsa.Com | Bogor – Para widyaiswara di lingkungan Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dari sejumlah regional di Indonesia menerima pembekalan tentang kemampuan literasi digital di Harris Hotel Sentul, Bogor, Jawa Barat, Senin (24/10/2022). Hal ini diperoleh melalui Training of Trainers (ToT) Literasi Digital Sektor Pemerintahan bagi Jabatan Fungsional Tertentu (JFT) Widyaiswara di lingkungan PPSDM Kemendagri.
Kegiatan tersebut merupakan kerja sama antara Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kemendagri dengan Direktorat Jenderal (Ditjen) Aplikasi Informatika (APTIKA) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo).
Kegiatan ini bertujuan untuk memenuhi program prioritas nasional, yaitu mewujudkan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang cakap digital. Ke depan para widyaiswara yang mengikuti pembekalan ini diharapkan dapat terlibat langsung untuk memberikan edukasi positif kepada pemerintah daerah. Utamanya, terkait pemanfaatan teknologi digital sebagai alat bantu pemerintah dalam menyampaikan kebijakan dan membangun kepercayaan kepada masyarakat.
Dalam pengarahannya, Kepala BPSDM Kemendagri Sugeng Hariyono berpesan agar ASN selalu melakukan perubahan dari segala aspek pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintahan, termasuk transformasi digital. Hal itu dilakukan untuk memberikan pelayanan masyarakat yang adaptif. Menurutnya, kemampuan itu dibutuhkan oleh ASN dalam merespons berbagai perubahan. Untuk itu, ASN perlu terus belajar dan berinovasi menuju Indonesia emas dan cakap secara digital.
Sementara itu, Direktur Pemberdayaan Informatika Ditjen APTIKA Kemkominfo Bonifasius Wahyu Pudjianto dalam sambutannya mengatakan, peserta dapat menjadi mentor yang memiliki pengetahuan dan pengalaman lebih dalam mengenai kompetensi digital. Dengan begitu, para ASN diharapkan menjadi lebih profesional dan berkontribusi pada peningkatan indeks profesionalitas ASN, terutama pada dimensi kompetensi.
Sebagai informasi, tenaga pengajar pada kegiatan itu berasal dari Kemendagri, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), serta pakar dan praktisi TIK. Adapun materi yang disampaikan mengandung 4 pilar utama, yakni digital ethics, digital culture, digital skills, dan digital safety.
(Puspen Kemendagri/frs)