Klikbangsa.com (Semarang) — Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) terus memperkuat kesiapsiagaan nasional melalui pelindungan terhadap objek vital nasional sesuai Peraturan BNPT Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pedoman Pelindugan Sarana dan Prasarana Objek Vital yang Strategis dan Fasilitas Publik dalam Pencegahan Tindak Pidana Terorisme serta asesmen sistem pengamanan di Pelabuhan Tanjung Mas, Semarang.
Kegiatan ini menjadi bagian dari langkah strategis BNPT dalam memastikan sistem keamanan pelabuhan berjalan sesuai standar pelindungan terhadap potensi ancaman terorisme.
Kepala BNPT, Eddy Hartono menegaskan bahwa Pelabuhan Tanjung Mas merupakan salah satu objek vital nasional yang memiliki peran penting dalam mendukung aktivitas perekonomian nasional, sehingga peningkatan sistem keamanan dari ancaman terorisme perlu dilakukan.
“Pelabuhan Tanjung Mas ini merupakan objek vital nasional dimana pelabuhan merupakan gerbang utama perekonomian bangsa Indonesia sehingga ini perlu diamankan sesuai dengan standar minimum pengamanan dari ancaman terorisme,”tegasnya dalam kegiatan Sosialisasi Peraturan BNPT Nomor 3 Tahun 2020 di Pelabuhan Tanjung Mas, Selasa (14/10).
Pada kesempatan yang sama, Direktur Manajemen Risiko PT. Pelindo, Boy Robyanto menyatakan bahwa pihaknya mendukung penuh mitigasi terorisme yang dilakukan oleh BNPT. Ia mengatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan berbagai langkah sebagai bentuk komitmen dalam menjaga keamanan pelabuhan.
“Langkah mitigasi telah kami siapkan di Pelabuhan Tanjung Mas meliputi menyiapkan prosedur mitigasi tindak pidana terorisme yang terintegrasi dengan sistem keamanan pelabuhan, penyediaan perangkat pendukung, pelaksanaan pelatihan bersertifikasi bagi tenaga keamanan, serta evaluasi keamanan berkala untuk memastikan kesiapan responsivitas terhadap potensi ancaman,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Tanjung Mas, Aries Wibowo, S.T., M.Sc., berharap sosialisasi yang telah dijalankan dapat meningkatkan pemahaman, serta menciptakan sistem keamanan pelabuhan yang terintegrasi dan efektif dalam menghadapi potensi ancaman terorisme.
“Sosialisasi ini diharapkan dapat memperkuat pemahaman, sinergi serta implementasi nyata di lapangan agar sistem keamanan pelabuhan dapat berjalan efektif, terintegrasi dan adaptif terhadap ancaman yang terus berkembang,” katanya.
(Hms BNPTRI / Wly )