Klikbangsa.com Kuala Lumpur, 26 Mei 2025 — Center for Market Education (CME) dengan bangga mengumumkan peluncuran Ringkasan Kebijakan No. 6 bertajuk “Kesempatan Emas: Migrasi Investasi di Asia Tenggara”, karya Emile Phaneuf III, Rekan Peneliti CME. Dokumen kebijakan ini tersedia secara gratis dan dapat diunduh melalui tautan berikut: Unduh di sini.
Ringkasan ini mengungkap bahwa negara-negara ASEAN saat ini kehilangan peluang besar untuk menarik arus investasi global melalui program migrasi investasi. Dengan merujuk pada berbagai program Residence by Investment (RBI) dan Citizenship by Investment (CBI) dari negara-negara lain, CME menyusun proposal kebijakan khusus yang dirancang untuk menjadikan Asia Tenggara lebih kompetitif di kancah global.
Asia Tenggara Masih Tertinggal
Saat ini, hanya segelintir negara ASEAN yang menawarkan program migrasi investasi, seperti program CBI di Kamboja dan RBI melalui MM2H Malaysia serta Visa Investor FIV Filipina. Namun, CME mencatat bahwa sebagian besar program ini masih kalah bersaing secara global, baik dari sisi fleksibilitas maupun insentif yang ditawarkan.
Visa Investor FIV Filipina mendapat apresiasi khusus sebagai program yang mudah diakses dan terjangkau. Sebaliknya, program MM2H Malaysia dinilai terlalu mahal dan rumit, dengan persyaratan deposito tetap yang tidak produktif bagi investor serta ketiadaan insentif berupa visa tempat tinggal permanen.
Pembelajaran dari Luar Kawasan
Sebagai pembanding, dokumen ini juga membahas program-program unggulan dari luar Asia Tenggara, seperti program RBI Panama yang berbasis investasi properti, serta program RBI Meksiko yang cukup dengan membuktikan solvabilitas ekonomi.
Melalui analisis mendalam, CME mengusulkan model penetapan harga dan desain program RBI serta CBI yang dapat diadopsi dan disesuaikan oleh masing-masing negara ASEAN.
Manfaat Bagi ASEAN
CME menekankan sejumlah manfaat strategis dari pengembangan program migrasi investasi, antara lain:
- Menarik individu dengan kekayaan bersih tinggi dan mendorong investasi asing langsung (FDI).
- Menciptakan lapangan kerja dan mendorong diversifikasi ekonomi.
- Meningkatkan daya saing global, pendapatan pajak, dan kontribusi sosial melalui masuknya keahlian asing.
Rekomendasi Kebijakan
Beberapa poin rekomendasi dari CME antara lain:
Untuk Program RBI:
- Penyederhanaan proses visa dan syarat kualifikasi.
- Kemudahan aplikasi jarak jauh dan inklusi keluarga.
- Keringanan pajak (misalnya, sistem pajak teritorial).
- Jalur jelas menuju izin tinggal permanen dan kewarganegaraan.
Untuk Program CBI:
- Pengakuan kewarganegaraan ganda dan warisan kewarganegaraan.
- Penghindaran pajak global dan kewajiban militer.
- Legalitas formal program CBI untuk mencegah denaturalisasi.
- Ambang investasi yang fleksibel dan berbasis respons pasar.
Tentang CME
Center for Market Education (CME) adalah lembaga pemikir yang berbasis di Kuala Lumpur dan Jakarta, yang menggabungkan pendekatan ilmiah dengan layanan konsultasi profesional. CME berfokus pada analisis ekonomi, pelatihan, dan konsultasi kebijakan, serta mendukung iklim bisnis yang ramah inovasi dan perdagangan bebas di Asia Tenggara.
CME juga menawarkan layanan intelijen pasar, model bisnis, serta dukungan hukum dan kelembagaan bagi perusahaan internasional yang ingin berekspansi ke kawasan ini.