Klikbangsa.com (Jakarta) – Bulan Oktober merupakan bulan istimewa bagi bangsa Indonesia, selain Peringatan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober, juga ada peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 22 Oktober.
Pada bulan ini juga dideklarasikan organisasi Gerakan Indonesia Optimis (GIO), tepatnya pada tanggal 26 Oktober 2018.
Memperingati ulang tahunnya yang ke-4, 26 Oktober 2022 Gerakan Indonesia Optimis (GIO) terus mengembangkan kiprahnya di kancah nasional. Terutama selalu menumbuhkan semangat optimisme melalui kegiatan-kegiatan positif demi kemajuan bangsa Indonesia.
Pada ulang tahun yang ke-4 ini GIO melakukan kegiatan bhakti sosial bekerja sama dengan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) berupa pembagian 1000 paket sembako kepada masyarakat yang kurang mampu. Dan juga pembagian doorprize kepada peserta HUT dan warga sekitar kantor di Jalan Tebet Barat VIII Jakarta.
Ngasiman Djoyonegoro Ketua Umum GIO menyampaikan bahwa optimisme sudah dipraktikkan para pendiri bangsa, founding fathers dan pahlawan kita di masa lalu. Mereka para pahlawan memiliki kesadaran bahwa bangsa ini harus merdeka dari segala bentuk penjajahan, mereka menanam benih optimisme.
Menurut Simon, panggilan akrab Ngasiman Djoyonegoro, saat ini tantangan bangsa Indonesia semakin besar. Baik tantangan di dalam negeri ataupun tantangan dari luar negeri.
Terutama tantangan di bidang ekonomi dan Perang Ukraina-Rusia yang belum juga berhenti. Gejolak global pasca-pandemi dan kondisi politik global yang semakin tidak menentu berpengaruh pada resesi ekonomi.
Selain itu juga tantangan kemajuan teknologi society 4.0 dan 5.0 bahkan sudah ada yang menuju 6.0. Tantangan teknologi Artificial Intelegence (AI) juga merupakan isu ke depan yang tidak bisa dianggap ringan.
“Isu-isu di atas adalah tantangan bangsa ke depan yang harus kita hadapi bersama. Gerakan Indonesia Optimis siap bersinergi dengan seluruh elemen bangsa, bekerja bersama sehingga bangsa kita meraih kemenangan dan kemajuan,” kata Simon.
Di sisi lain Indonesia mendapat tugas dari dunia menjadi Presidensi G20 pada tahun 2022 ini merupakan sebuah amanah yang harus dilaksanakan dengan sebaik mungkin. Karena negara-negara maju dari seluruh dunia akan datang dan membahas berbagai isu strategis di Indonesia.
Bagaimana menggunakan kesempatan ini semaksimalkan mungkin demi kepentingan nasional dan mewujudkan Indonesia semakin maju.
Simon menambahkan, saat ini bangsa Indonesia juga mendekati tahun politik, tahun pesta demokrasi rakyat. Tahun menuju pemilihan umum baik pemilu legislatif (Pileg), pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).
Tentu kerawanan konflik antar partai, antar pendukung dan simpatisan semakin besar. Diperlukan soliditas dan sinergisitas seluruh elemen bangsa. Pimpinan parpol, lembaga-lembaga negara, organisasi masyarakat dan TNI/Polri.
“Kepentingan nasional harus diletakkan di atas segala kepentingan. Saya yakin dengan semangat optimisme, persatuan, SDM unggul dan penguasaan teknologi adalah kunci menuju Indonesia Emas 2045,” tutup Simon.
(M.NUR)