Klikbangsa.com (Jakarta) – Sejumlah warga kompleks perumahan Jakarta Garden City (JGC) berencana menggelar aksi damai untuk mendesak penutupan fasilitas pengolahan sampah RDF Plant di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara.
“Aksi damai ini menyusul uji coba operasional RDF Plant yang masih menimbulkan dampak polusi dan bau tak sedap yang merebak sampai ke perumahan di Cakung, Jakarta Timur
“Kami akan menggelar aksi damai. Jumat,(21 Maret 2025), di RDF Plant,” ucap Rico selaku warga JGC, mengaku warga RT 18 RW 14 Kelurahan Cakung Timur, Senin (17/3/2025).
Sejumlah warga kompleks perumahan Jakarta Garden City (JGC) akan menggelar aksi damai untuk mendesak penutupan fasilitas pengolahan sampah RDF Plant di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara.
Aksi damai ini menyusul uji coba operasional RDF Plant yang masih menimbulkan dampak polusi dan bau tak sedap yang merebak sampai ke perumahan di Cakung, Jakarta Timur.
Ditempat yang berbeda, Wahyu membenarkan akan menggelar aksi damai pada 21 Maret di RDF Plant,”ujar Ketua RT 18 RW 14 Kelurahan Cakung Timur, Selasa.(18/3/2025).
Tidak hanya itu, aksi damai direncanakan akan bergerak bersama-sama menuju ke depan RDF Plant, mendesak RDF pabrik sampah tersebut segera ditutup.Jumat , (21/3/2025).
Ironisnya lagi kata Wahyu Andre, mirisnya lagi, seorang anak laki-laki bernama Kefas menulis surat terbuka terkait operasional fasilitas pengolahan sampah RDF Plant milik Pemprov DKI Jakarta di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara.
Diketahui, Kefas, umur 5 tahun domisili di kompleks perumahan Jakarta Garden City (JGC), Cakung, Jakarta Timur.
Dalam suratnya, berisi keluhannya soal bau sampah yang merebak sampai permukiman warga.
Lebih lanjut kata, Wahyu, anak tersebut merupakan putra dari warganya di Cluster Shinano, JGC,” tukasnya.
“Betul, Kefas merupakan anak warga saya, tinggal di RT 18 RW 14, JGC,” ucap Wahyu.
Terkait dengan adanya surat terbuka, Wahyu mengaku cukup tersentuh dan prihatin.
Dirinya tak bisa berbuat banyak, apalagi keluhan dari seorang anak-anak terkait dampak bau dari RDF Plant bukan cuma kali ini,” bebernya.
Sebelumnya, ada anak umur 12 tahun yang terkena infeksi saluran pernafasan, diduga dikarenakan dampak dari operasional RDF Plant,”pungkasnya.
Berharap Pemprov DKI Jakarta, khususnya Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta untuk memikirkan solusi terbaik terkait operasional RDF Plant yang nota bene menimbulkan dampak polusi dan bau tak sedap sampai ke permukiman di sekitarnya,” tukas Wahyu.
“Harapan kami cuma satu, RDF ini segera ditutup.
“Stop proyek uji coba pernafasan manusia. “Kami bukan kelinci percobaan, bukan tikus laboratorium”.
Hal yang sama dengan pengakuan Herman,”kami sudah berulangkali memberikan kesempatan uji coba RDF, hasilnya sama aja, tetap saja terjadi polusi asap hitam dan bau busuk yang menyengat hidung, perih di mata,” ujarnya kepada sejumlah awak media.Selasa.(18/3/2025).
(Parulian)